Periksa Kutil Kelamin Ke Dokter Apa?
Kutil kelamin merupakan kondisi dimana timbulnya benjolan seperti daging yang tumbuh secara tidak normal di sekitar area kelamin dan dubur. Penyakit ini bisa dialami siapa saja yang aktif secara seksual, baik melalui vagina, maupun secara oral atau anal. Kutil kelamin berbeda dengan kutil yang tumbuh di bagian tubuh lain, karena kondisi ini termasuk infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus Hpv tipe 6 dan 11.
Dalam beberapa kasus, kutil kelamin tumbuh sangat lembut dan tidak terdeteksi secara kasatmata. Meskipun kadang tidak terlihat, kutil kelamin tetap dapat menimbulkan sejumlah gejala, seperti gatal dan rasa tidak nyaman di area kelamin, sensasi seperti terbakar, serta nyeri dan perdarahan saat berhubungan intim.
Pemeriksaan kutil kelamin dapat dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin. Dokter dapat menduga pasien terkena penyakit kutil kelamin, bila terdapat sejumlah gejala yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun pada kasus kutil kelamin yang tidak bisa dilihat kasat mata, dokter akan menjalankan pemeriksaan lebih detail, seperti:
Dalam prosedur ini, dokter akan membuka vagina pasien menggunakan alat khusus yang disebut spekulum. Alat ini memungkinkan dokter melihat bagian dalam vagina, hingga ke leher rahim (serviks). Kemudian, sampel sel di serviks akan diambil guna diteliti di laboratorium. Melalui Pap smear, dokter dapat mendeteksi keberadaan sel abnormal di serviks.
Sama seperti pada pemeriksaan Pap smear, dokter akan membuka vagina pasien menggunakan spekulum (cocor bebek). Kemudian, dokter akan menggunakan kolposkop (mikroskop yang dilengkapi lampu) untuk melihat sel-sel di dalam serviks. Agar area serviks terlihat lebih jelas, dokter akan mengoleskan cairan khusus.
Bila diperlukan, dokter akan menjalankan biopsi (pengambilan sampel jaringan) pada serviks, guna diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Walaupun tipe virus Hpv penyebab kutil kelamin berbeda dengan jenis Hpv yang menyebabkan kanker serviks, virus Hpv penyebab kanker serviks juga bisa ikut menginfeksi pasien. Melalui tes Hpv DNA, dokter dapat mengetahui bila pasien juga terinfeksi virus Hpv penyebab kanker serviks.
Pasien wanita yang didiagnosis kutil kelamin, disarankan untuk menjalani Pap smear tiap 3 atau 6 bulan sekali. Dengan begitu, dokter dapat mengetahui bila ada perubahan pada leher rahim pasien. Langkah ini penting, karena wanita yang menderita kutil kelamin berisiko tinggi terserang kanker serviks.
Dalam beberapa kasus, kutil kelamin tumbuh sangat lembut dan tidak terdeteksi secara kasatmata. Meskipun kadang tidak terlihat, kutil kelamin tetap dapat menimbulkan sejumlah gejala, seperti gatal dan rasa tidak nyaman di area kelamin, sensasi seperti terbakar, serta nyeri dan perdarahan saat berhubungan intim.
Pemeriksaan Kutil Kelamin
Pemeriksaan kutil kelamin dapat dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin. Dokter dapat menduga pasien terkena penyakit kutil kelamin, bila terdapat sejumlah gejala yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun pada kasus kutil kelamin yang tidak bisa dilihat kasat mata, dokter akan menjalankan pemeriksaan lebih detail, seperti:
Pap Smear
Dalam prosedur ini, dokter akan membuka vagina pasien menggunakan alat khusus yang disebut spekulum. Alat ini memungkinkan dokter melihat bagian dalam vagina, hingga ke leher rahim (serviks). Kemudian, sampel sel di serviks akan diambil guna diteliti di laboratorium. Melalui Pap smear, dokter dapat mendeteksi keberadaan sel abnormal di serviks.
Kolposkopi
Sama seperti pada pemeriksaan Pap smear, dokter akan membuka vagina pasien menggunakan spekulum (cocor bebek). Kemudian, dokter akan menggunakan kolposkop (mikroskop yang dilengkapi lampu) untuk melihat sel-sel di dalam serviks. Agar area serviks terlihat lebih jelas, dokter akan mengoleskan cairan khusus.
Bila diperlukan, dokter akan menjalankan biopsi (pengambilan sampel jaringan) pada serviks, guna diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Tes Hpv-DNA
Walaupun tipe virus Hpv penyebab kutil kelamin berbeda dengan jenis Hpv yang menyebabkan kanker serviks, virus Hpv penyebab kanker serviks juga bisa ikut menginfeksi pasien. Melalui tes Hpv DNA, dokter dapat mengetahui bila pasien juga terinfeksi virus Hpv penyebab kanker serviks.
Pasien wanita yang didiagnosis kutil kelamin, disarankan untuk menjalani Pap smear tiap 3 atau 6 bulan sekali. Dengan begitu, dokter dapat mengetahui bila ada perubahan pada leher rahim pasien. Langkah ini penting, karena wanita yang menderita kutil kelamin berisiko tinggi terserang kanker serviks.
Pengobatan Kutil Kelamin
Obat Kutil Kelamin yang Biasa Diresepkan Dokter - Saat ini ada berbagai penanganan dan pengobatan untuk mengatasi kutil kelamin, mulai dengan tindakan ablasi seperti Cauter, Laser, Crioterapi dan Operasi, serta pemberian obat - obatan seperti Imiquimod, Podophilotokxin, dan Asam trikloroasetat.
Tindakan ablasi ditujukan untuk kutil kelamin yang sudah tergolong parah atau bergerompol seperti jengger ayam dan kembang kol. Sedangkan pemberian obat - obatan ditujukan untuk kutil kelamin yang masih tergolong ringan.
Selain beberapa metode pengobatan di atas, terdapat juga OBAT KUTIL KELAMIN DENATURE yang terbuat dari bahan herbal pilihan. Dimana beberapa kandungan obatnya sudah terbukti Ampuh merontokan kutil kelamin tanpa operasi.
Obat kutil kelamin denature juga sudah terdaftar oleh BPOM dan MUI. Lebih aman dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh.
Posting Komentar untuk "Periksa Kutil Kelamin Ke Dokter Apa?"